Padi
 merupakan jenis tanaman pangan yang mempunyai peran penting sebagai 
tanaman pangan dunia. Padi sebagai penghasil beras ini tergolong dalam 
jenis tanaman rumput-rumputan (Poaceae). Semakin meningkatnya permintaan
 beras membuat begitu penting peran budidaya padi, terutama di 
Indonesia.
Indonesia termasuk negara dengan makanan pokok beras dan 
pengonsumsi beras terbesar. Amin salah satu tantangan yang muncul dalam 
budidaya padi adalah menurunnya produktivitas lahan yang disebabkan 
penerapan cara budidaya yang tidak memperhatikan keadaan faktor 
lingkungan dan tidak bersifat berkelanjutan.
Penggunaan lahan secara terus menerus bisa menjadikan penurunan 
fungsi lahan dalam penyediaan berbagai unsur hara yang dibutuhkan 
tanaman. Terdapat berbagai cara untuk meningkatkan produktivitas lahan. 
Namun penerapan budidaya yang baik dan benar menjadi syarat pokok dalam 
meningkatkan produktivitas tanaman, terutama padi.
BENIH BERKUALITAS
Kualitas benih merupakan kunci keberhasilan dalam budidaya padi. 
Benih yang berkualitas mampu beradaptasi, memiliki pertumbuhan yang 
cepat serta seragam, tumbuh lebih cepat, dan tinggi nilai 
produktivitasnya. Pemilihan benih berkualitas dapat dilakukan dengan 
mudah, yaitu dengan merendam benih dalam larutan garam dengan 
menggunakan indikator telur. Letakkan telur di dasar air dan masukkan 
garam hingga telur terangkat di permukaan. Selanjutnya telur diambil dan
 masukkan benih padi. Benih yang mengambang dibuang.
PERSEMAIAN
Persemaian bisa benih dilakukan 25 hari sebelum masa tanam. Tempat 
untuk persemaian diusahakan sama atau tidak terlalu jauh dari lahan 
untuk menjaga kesegaran waktu proses pemindahan. Yang paling perlu 
diperhatikan adalah drainase harus baik agar benih tidak kelebihan air. 
Lahan dibuat bedengan dan dicangkul hingga tidak ada bongkahan tanah 
lagi. Benih sebaiknya direndam sebelum ditanam selama 2 x 24 jam agar 
mampu menyerap air dengan maksimal untuk proses awal perkecambahan. 
Sebelum disemai lahan diberi sedikit pupuk organik untuk persediaan 
hara. Benih yang sudah berkecambah ditebar secara merata, tetapi jangan 
sampai terbenam karena bisa menyebabkan infeksi patogen pada bibit. 
Perdata selanjutnya adalah diberi pupuk organik kembali setelah 
persemaian berumur 1 minggu.
PENGOLAHAN LAHAN
Pengolahan lahan bertujuan untuk mengubah sifat fisik tanah agar 
lapisan yang semula keras menjadi data dan melumpur. Hal ini akan 
membuat gulma mati dan membusuk menjadi humus, aerasi tanah menjadi 
baik, lapisan bawah tanah menjadi jenuh air yang dapat menghemat air. 
Dua minggu sebelum dilakukan pengolahan lahan sebaiknya diberikan bahan 
organik berupa pupuk kandang 2 ton/ha dan kompos jerami 5 ton/ha secara 
merata di atas lahan. Pengolahan lahan bisa dilakukan dengan 2 kali 
bajak dan 1 kali garu untuk mendapat hasil olahan yang optimal.
PENANAMAN
Terdapat berbagai macam cara penanaman padi, namun lebih disarankan 
dengan cara tanam jajar legowo 2 : 1 (40 x (20 x 10) cm. Cara tanam ini 
akan memberikan jumlah populasi yang banyak dengan produksi lebih tinggi
 dibanding dengan cara konvensional pada umumnya. Selain itu kelebihan 
cara tanam ini adalah memudahkan perawatan, mudah mengatur keluar masuk 
air karena ada ruang kosong, menekan serangan hama dan penyakit karena 
cenderung lebih terang, serta menghemat biaya pemupukan.
PEMELIHARAAN
Tahap pemeliharaan terdiri dari penyiangan, pengairan, pemupukan, dan
 pengendalian hama. Penyiangan adalah dengan mengendalikan gulma yang 
tumbuh untuk mengurangi tingkat kompetisi dengan padi. Pengairan adalah 
dengan memenuhi kebutuhan air padi baik dari segi kuantitas maupun 
kualitas, apabila kekurangan bisa dilakukan irigasi dan jika kelebihan 
bisa membuat drainase. Pemupukan adalah tahan pemeliharaan yang paling 
penting, yaitu pemberian unsur hara baik makro maupun mikro untuk 
memenuhi kebutuhan hara tanaman. Pemupukan harus dilakukan dengan 
seimbang dan yang paling penting alah disesuaikan dengan kebutuhan 
tanaman dan ketersediaan hara yang ada dalam tanah. Pengendalian hama 
dan penyakit juga penting untuk mendapat hasil yang optimal. 
Pengendalian harus dilakukan secara alami dan berkelanjutan sesuai 
dengan hama dan penyakit yang dihadapi.
PANEN
Panen bisa dilakukan ketika bulir padi hampir keseluruhan telah 
menguning yang biasanya 33-36 hari setelah padi berbunga. Cara panen 
dapat dilakukan secara manual menggunakan sabit dengan memotong pangkal 
batang atau dengan mesin reaper harvester untuk menghemat waktu. Panen 
dilakukan serentak dalam satu lahan untuk mengurangi risiko diserang 
hama.
PASCA PANEN
Merupakan tahapan dalam menentukan kualitas yang akan dijadikan beras
 siap konsumsi. Tahap penyimpanan hasil panen juga merupakan unsur 
penting agar kualitas tetap terjaga, seperti menempatkan hasil panen di 
tempat yang tidak terlalu lembab dan segera untuk diolah.
Sumber : farming.id